Wow Di Jepang Akan Ada Drone Yang Bisa Angkut Penumpang

Jepang sangat ingin menjadi pemimpin dalam industri drone penumpang. NEC Corp mendorong negara itu selangkah lebih dekat ke capaian tersebut. pada hari senin lalu NEC memulai uji coba demo quadcopter yang membawa orang terbang berada di udara selama sekitar satu menit. Perusahaan mengoperasikan penerbangan tersebut di dalam lapangan keselamatan di fasilitas uji di Abiko, pinggiran kota Tokyo.

Drone bertenaga baterai ini sebenarnya tidak benar-benar membawa penumpang di dalamnya, namun membawa suatu benda yang diperkirakan beratnya sekitar manusia dewasa. Itu adalah demo pertama kendaraan semacam itu oleh perusahaan besar Jepang, menurut Bloomberg. Mitranya Cartivator bertujuan untuk memulai produksi massal pada tahun 2026.

"Jepang adalah negara berpenduduk padat dan itu artinya mobil terbang bisa sangat meringankan beban lalu lintas jalan," Kouji Okada, yang berada di antara pimpinan proyek di NEC, mengatakan kepada Bloomberg. "Kami memposisikan diri sebagai enabler untuk mobilitas udara, menyediakan data lokasi dan membangun infrastruktur komunikasi untuk mobil terbang."

Dalam rencana infrastruktur Jepang, pengiriman yang dilakukan oleh drone tersebut dijadwalkan akan dimulai pada 2023 atau lebih lama lagi. Pemerintah berharap untuk memungkinkan orang bepergian drone tersebut dalam waktu beberapa dekade kedepan.

Jalan yang ditempuh untuk tujuan tersebut masih panjang, dengan masa pakai baterai, peraturan dan rintangan keselamatan yang harus diatasi. Mesin NEC memiliki berat sekitar 150 kilogram, dan panjangnya sekitar 3,9 meter, lebar 3,7 meter, dan tinggi 1,3 meter. Menambahkan beberapa orang di dalam drone tersebut adalah massa yang cukup besar untuk tetap dapat terbang di udara dengan aman dalam waktu yang lama.

NEC bukan satu-satunya yang membangun kendaraan terbang (Drone), tentu saja. The Uni Emirat Arab , Selandia Baru dan Singapura juga berharap untuk membuat teknologi di industri mereka. sementara perusahaan swasta seperti Uber , perusahaan induk Volvo dan co-founder Google Larry Page Kitty Hawk juga ikut bekerja pada teknologi tersebut.

Namun, NEC dan Cartivator mungkin memiliki keunggulan dibandingkan bisnis saingan, berkat dukungan pemerintah Jepang. Cartivator sudah memiliki izin untuk penerbangan luar ruangan.